6 Efek Negatif Jika Terlalu Sering Mengganti Template Blog

You are currently viewing 6 Efek Negatif Jika Terlalu Sering Mengganti Template Blog

Tampilan menjadi satu hal yang tidak kalah penting dibanding membuat artikel. Dengan tampilan yang menarik, orang juga akan lebih senang membaca konten yang kita buat.

Tapi hati-hati. Ada efek negatif jika terlalu sering mengganti template blog!

Btw mengganti tampilan blog sekarang jauh lebih mudah dibanding dulu pertama kali saya ngeblog. Kalau dulu kita harus tahu HTML dan CSS terlebih dahulu. Kalau sekarang biasanya sudah disediakan menu pengaturan agar penggunanya mudah mengubah tampilan blog.

Dan jujur saja memodifikasi tampilan blog itu bikin seneng banget. Lagian siapa sih yang gak mau situsnya tampil keren? Makanya banyak blogger yang rela buang-buang waktu untuk mengubah tampilan blog saja.

Tapi mengganti template blog bukan cuma perkara mempermanis tampilannya aja. Sebagai contoh, kalau blog kita terasa lambat, mengganti template blog bisa jadi salah satu solusi. Template yang dibuat dengan baik biasanya lebih optimal saat dieksekusi. Dan saat ditest pun hasilnya jadi lebih cepat. Sebagai contoh, saya pernah mengganti template blogger saya ke Viomagz. Hasil speed testnya ternyata bisa meningkat pesat.

Alasan lain kenapa orang sering ganti template adalah masalah fitur yang terbatas. Lagian kan tidak semua template punya fitur yang sama, jadi pasti kita bakal cari satu yang cocok sama selera kita. Sayang kalau lihat demonya aja kadang kita kurang puas, lebih enak gonta-ganti template sendiri supaya ketahuan hasilnya.

Sayang ada efek negatif jika terlalu sering mengganti template blog. Makanya kenali dulu yuk resikonya dan bagaimana cara mengatasinya.

Dampak Buruk Sering Mengganti Template Blog dan Bagaimana Cara Mengatasinya

1. Bikin Blog Berantakan

Kalau ini sih jelas, namanya lagi renovasi pasti berantakan tampilan blognya. Apalagi kalau template baru yang dipasang ternyata tidak bisa mengakomodir tampilan kita yang lama.

Pada pengguna WordPress, ganti template bahkan bisa bikin tampilan blog lebih berantakan karena ada masalah kompabilitas yang harus diperhatikan. Kalau temanya ternyata bentrok dengan plugin atau versi WordPress yang kita pakai, blog malah bisa tidak muncul sama sekali.

Kalau terjadinya sebentar saja sih rasanya tidak masalah. Tapi kalau tampilan blog berantakan seharian pada blog yang trafiknya ribuan, hal ini jelas akan sangat mengganggu.

Lalu bagaimana solusinya supaya blog tidak tampak berantakan?

Kalau di WordPress sih cukup enak. Ada tiga cara yang bisa kita lakukan untuk mengutak-atik tema tanpa mengganggu blog aslinya.

Pertama, kita bisa menggunakan fitur staging WordPress yang biasanya bisa diakses dari control panel hosting kamu. Metode staging ini mirip dengan menduplikat website. Enaknya blog duplikat ini nantinya bisa kita jadikan blog utama. Dengan begitu kita bisa leluasa melakukan modifikasi tema tanpa khawatir akan mempengaruhi blog utama.

Kedua, kita bisa mengganti tema blog dengan memindahkan website WordPress ke localhost terlebih dahulu. Sama seperti proses staging WordPress, kita bisa mengubah tampilan website tanpa khawatir akan mempengaruhi website aslinya. Setelah puas dengan tampilan barunya, kita bisa mengupload website melalui FTP.

Ketiga, kita bisa menggunakan mode maintenance. Dengan fitur ini, website kita tidak akan bisa diakses sementara selama kita sedang mengubah tampilan blog. Untuk melakukannya, kita bisa menggunakan fitur dari control panel hosting atau menggunakan plugin gratis.

Lalu bagaimana dengan pengguna Blogger?

Sayangnya cara yang saya tahu agar mengganti tema bisa dilakukan dengan aman tanpa membuat blog Blogger baru dan menduplikat isi blog kita ke dalamnya. Pastikan kita mencentang opsi agar google tidak merayapi blog duplikat ini. Jika tampilan blog sudah sesuai keinginan, kita bisa melakukan langkah yang sama pada blog kita.

2. Trafik Blog Menurun

Satu hal yang sering dialami pemilik blog yang sering mengganti template blog mereka adalah trafik yang tiba-tiba menurun. Kalau terjadi hanya selama beberapa waktu rasanya tidak masalah. Namun jika trafik terus turun hingga berhari-hari menunjukan ada yang salah saat kamu mengganti template blog.

Lalu bagaimana cara mengatasi trafik blog yang turun setelah ganti template?

Menurunnya trafik blog setelah mengganti template bisa disebabkan banyak hal. Namun sebagai langkah awal kamu bisa mengecek beberapa hal.

  • Apakah kecepatan loading blog malah menurun setelah ganti template?
  • Apakah kamu tidak lupa memasang kembali kode Google Analytics atau Google Search Console?
  • Apakah menu dan link aktif pada homepage bekerja sebagaimana mestinya?

Jika trafik masih saja turun, coba ubah kembali ke template lama dan lihat hasilnya. Jika ternyata perlahan-lahan naik, mungkin ada yang salah dengan tema/template baru yang kamu gunakan.

Sebagai info, Google akan merayapi dan membuat cache ulang saat kamu mengganti template. Namun struktur dan metadata yang berbeda bisa membuat blog kamu kehilangan skor SEO dan membuat trafik turun.

3. Membuang-buang Waktu

Jujur saja bagi sebagian orang mengatur tampilan blog akan jauh lebih mengasyikan dibanding membuat konten. Jika tampilan blog masih belum memuaskan, mereka masih terus akan mengganti template blog sampai menemukan satu tampilan yang cocok. Tidak jarang tema akan langsung diganti saat mereka menemukan tema baru yang lebih menarik. Bahkan beberapa bloger rela belajar HTML, CSS, hingga PHP agar mereka bisa memodifikasi tema sesuai dengan keinginan mereka tanpa tergantung orang lain.

Lalu apakah ada solusi agar ganti template tidak membuang-buang waktu?

Kalau menurut saya sih tidak masalah jika kita ingin memodifikasi tampilan blog. Toh kalau hasilnya bagus pengunjung juga akan senang. Lagipula nikmati saja prosesnya, hitung-hitung sebagai ajang belajar bagi kita, terutama bagi yang niat hingga belajar HTML atau CSS segala.

4. Ada Kemungkinan Merusak Script yang Ada

Sebenarnya efek negatif ganti template ini mirip-mirip dengan poin pertama. Namun saya kita hal ini perlu diperjelas lagi karena hubungannya lebih dari sekedar tampilan yang berantakan.

Salah satu hal yang sering kali mengganggu ketika mengganti template adalah ketika ada script atau kode kustom yang tiba-tiba tidak bekerja lagi.

Sebagai contoh di WordPress kita bisa memodifikasi blog menggunakan shortcode yang disediakan oleh developer tema. Jadi saat kita menggantinya, maka shortcode tersebut tidak akan bekerja lagi dan menginggalkan tulisan yang tampak aneh di artikel kita.

Meski ada cara menghapus shortcode dengan mudah, hal ini tentu sulit, apalagi jika kita lupa pernah pakai shortcode tersebut karena hanya dipakai beberapa kali saja.

5. Buang-buang Uang

Bagi yang membeli tema premium, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, terutama jika kita ingin mengganti tema lama dengan tema baru tersebut. Hampir setiap template premium sebenarnya memiliki demo yang bisa kita akses. Namun rasanya bisa jauh berbeda, terutama setelah tema tersebut kita pakai sendiri di blog kita. Jadi jangan sampai membeli tema yang malah nantinya tidak sesuai ekspektasi kita.

Lalu apa solusinya agar tidak salah pilih tema premium?

Jujur kalau saya sih menggunakan nulled theme untuk memastikan tema yang saya beli sesuai dengan keinginan saya. Namun satu hal yang perlu diingat, ada bahaya nulled theme yang harus diwaspadai. Jadi gunakan tema bajakan ini di localhost atau website staging saja.

6. Harus dioptimasi ulang

Salah satu cara untuk mengoptimasi template blog adalah dengan mengeditnya secara manual. Sebagai contoh, kita bisa menghapus beberapa bagian kode yang fiturnya tidak digunakan atau menambahkan script lazy load agar loadingnya lebih cepat. Jika kita mengganti tema, maka optimasi yang sudah kita lakukan juga akan ikut hilang.

Lalu bagaimana solusinya?

Untuk pengguna wordpress, hal ini bisa dihindari dengan plugin khusus seperti Insert Header & Footer agar kita bisa memasukan script ke tema tanpa merubah tema itu sendiri. Jadi ketika kita mengupdate atau mengganti tema, script yang sudah ditambahkan akan tetap berjalan di tema baru.

Sementara untuk pengguna Blogger, hal ini rasanya harus dilakukan secara manual. Dan sebagai langkah awal, kamu bisa memberi komentar pada setiap script yang kamu tambahkan pada template seperti contoh <!--komen-->.

This Post Has 2 Comments

  1. Taufik Nurhidayat

    Sangat memerlukan banyak waktu, saya yang membuat sendiri template dan optimasi sendiri malah ngabisin banyak waktu udah gitu terkadang ada sedikit error saat sudah diterapkan ya terpaksa memperbaiki lagi

Leave a Reply