13 Tips dan Trik Gutenberg yang Harus Kamu Tahu

You are currently viewing 13 Tips dan Trik Gutenberg yang Harus Kamu Tahu

Sebagai editor teks default WordPress, Gutenberg memiliki banyak kelebihan dibanding Tiny MCE Editor lama. Jika kamu sering menggunakannya, pastikan kamu tahu 13 tips dan trik Gutenberg ini agar kamu lebih produktif dalam ngeblog di WordPress!

Meski hingga kini masih menuai pro dan kontra, mau tidak mau pengguna WordPress harus mulai belajar menggunakan Gutenberg yang kini sudah menjadi fitur built-in WordPress sejak versi 5.0.

Bagi yang sudah terbiasa dengan classic editor WordPress, Gutenberg memang menyajikan hal yang baru dalam hal menulis dan membuat konten untuk blog. Jika dulu TinyMCE Editor lebih mirip editor teks pada umumnya seperti Wordpad, Gutenberg menggunakan sistem block yang lebih mirip dengan page builder seperti Elementor atau Beaver Builder.

Karena itulah, butuh waktu untuk terbiasa dengan Gutenberg. Namun jika kamu sudah mahir menggunakannya, Gutenberg adalah editor teks yang sangat baik dan sangat nyaman dipakai (setidaknya menurut saya).

Jika kamu belum menggunakannya sampai saat ini, 13 tips dan trik ini mungkin bisa mengubah pandangan kamu mengenai Gutenberg!

Tips dan Trik Gutenberg untuk Menambah Produktifitas Blogging

1. Copy/Paste dari Mana Saja

Sejak menggunakan WordPress, saya mungkin hampir tidak pernah menulis langsung draft tulisan di editor teks WordPress. Saya lebih sering menulis menggunakan aplikasi Markdown seperti Typora, sebelum akhirnya saya salin ke WordPress.

Sayangnya proses ini memakan waktu karena tulisan saya biasanya harus banyak diperbaiki dulu karena ada perbedaan format tampilan tulisan di antara keduanya.

Dengan adanya Gutenberg, kini saya tidak perlu lagi melakukan hal tersebut. Tulisan bisa langsung disalin sesuai dengan format tulisan yang saya inginkan. Selain itu, gambar yang saya gunakan juga akan secara otomatis terupload dan muncul di editor teks Gutenberg.

Jika kamu sering menulis di aplikasi lain seperti MS Word atau Google Docs, cara ini juga bisa dilakukan. Lumayan kan punya backup tulisan dan tidak perlu repot mengatur tampilannya lagi di WordPress.

2. Gunakan Slash (/) untuk Menambahkan Block Baru

Gutenberg menggunakan sistem block seperti LEGO dalam menyusun sebuah konten. Namun dengan banyaknya jenis block yang bisa kita pakai, kadang cukup sulit mencari dan menemukan block yang kita butuhkan.

Untuk memudahkan kita dalam menggunakan sebuah block, kita bisa menulis dengan tanda garis miring (slash) diikuti nama block yang kita cari. Misalnya jika saya ingin memakai block heading, saya hanya perlu mengetik /heading saja.

Enaknya lagi kita tidak perlu mengingat persis nama block yang akan dipakai. Dengan adanya fitur auto suggestion, Gutenberg akan memberi saran nama block yang kita cari. Misalnya jika saya ingin menambahkan kode HTML dan mengetik /html, Gutenberg akan secara otomatis menyarankan block /CustomHTML.

Gunakan garis miring/ slash (/) untuk memanggil blok Gutenberg dengan cepat
Gunakan slash (/) untuk memanggil blok Gutenberg dengan cepat

3. Gunakan Markdown untuk Menulis Lebih Cepat

Meski cara di atas bisa mempercepat kamu menulis di Gutenberg, menulis dengan Markdown akan membuatnya lebih cepat lagi.

Buat yang belum tahu, Markdown adalah markup language yang bisa dipakai untuk memformat tulisan dengan cara mudah. Misalnya jika saya ingin mempertebal tulisan, saya bisa menambahkan asteriks seperti contoh **tebal** yang nantinya akan tampil sebagai tebal pada editor teks yang support Markdown.

Ada banyak syntax Markdown yang sangat berguna, namun di Gutenberg rasanya tidak semua bisa dipakai. Beberapa syntax yang bisa kamu gunakan untuk mempermudah proses menulis di Gutenberg antara lain:

  • - atau * untuk membuat list tidak beraturan (unordered list)
  • > untuk membuat blockquote
  • ## untuk membuat heading H2, ### untuk membuat heading H3, dst
  • ` untuk menulis kode <code>
  • --- untuk menambahkan block separator (garis pemisah)
Contoh penggunaan Markdown untuk menulis di Gutenberg
Contoh penggunaan Markdown untuk menulis di Gutenberg

4. Daftar Shortcut Penting Gutenberg

Sama seperti editor teks sebelumnya, Gutenberg juga dilengkapi dengan shortcut WordPress untuk mempermudah proses editing tanpa banyak beranjak dari keyboard.

Untuk melihat daftar shortcut yang tersedia, klik menu pengaturan dengan ikon titik tiga yang tersusun vertikal lalu pilih opsi KEYBOARD SHORTCUTS, atau lebih mudahnya tekan SHIFT+ALT+H. Meski ada cukup banyak shortcut yang bisa dipakai, menurut saya yang cukup berguna dan akan cukup sering digunakan adalah:

  • CTRL+SHIFT=, untuk menyembunyikan sidebar
  • CTRL+SHIFT+ALT+M untuk pindah dari mode visual editor ke code editor
  • CTRL+SHIFT+D untuk menduplikat block
  • SHIFT+ALT+Z untuk menghapus block
  • CTRL+ALT+T untuk menambah block baru sebelum block aktif
  • CTRL+ALT+Y untuk menambah block baru setelah block aktif
  • SHIFT+ENTER untuk menambahkan baris baru di block yang sama
Gunakan SHIFT+ALT+H untuk melihat daftar shortcut Gutenberg
Gunakan SHIFT+ALT+H untuk melihat daftar shortcut Gutenberg

5. Tambahkan Gambar dengan Drag & Drop

Untuk menambahkan gambar umumnya kita harus menguploadnya dulu secara manual sebelum kita bisa menggunakannya. Dengan Gutenberg, kita bisa dengan mudah menambahkan gambar langsung dari desktop hanya dengan drag & drop saja!

Dan tidak hanya itu, gambar juga bisa langsung ditambahkan dari situs lain tanpa harus mendownloadnya dulu. Cukup salin URL gambar yang akan kita gunakan, lalu tempel link tersebut pada editor Gutenberg.

6. Buat Reusable Block agar Bisa Dipakai Berulang-ulang

Sesuai dengan namanya, reusable block adalah block yang bisa disimpan dan digunakan kembali di postingan lainnya. Hal ini akan sangat berguna jika kamu sering menulis block yang sama berulang-ulang seperti CTA atau tombol unduhan.

Untuk menyimpan block sebagai reusable block, cukup klik tombol titik tiga pada sebuah block lalu pilih opsi ADD TO REUSABLE BLOCK. Selanjutnya kamu hanya perlu memberi nama dan simpan block tersebut.

Setelah tersimpan, kamu bisa menggunakan block tersebut layaknya block biasa.

Buat reusable block untuk blok yang sering dipakai berulang-ulang
Buat reusable block untuk blok yang sering dipakai berulang-ulang

7. Ubah Jenis Block dengan Mudah

Jika kamu keliru dalam memilih jenis block yang akan digunakan, kamu tidak perlu menghapus tulisan yang ada dan membuat block baru. Cukup ubah jenis block dengan fitur transform, lalu pilih block yang kamu inginkan.

Saya sendiri sangat sering menggunakan fitur ini, terutama jika saya salah saat ingin menulis heading malah dibuat sebagai paragraf.

Ganti jenis block dengan mudah tanpa harus membuat blok baru
Ganti jenis block dengan mudah tanpa harus membuat blok baru

8. Cek Outline Artikel

Salah satu fitur baru yang ada di Gutenberg adalah ‘Content Structure’ di mana kita bisa melihat outline postingan serta beberapa hal menarik seperti jumlah kata, jumlah heading, jumlah paragraf, dan berapa banyak block yang kita gunakan.

Satu hal yang menarik, kita bisa loncat dari satu bagian ke bagian yang lain hanya dengan mengklik judul heading yang ada di outline tersebut.

Hal ini akan sangat berguna jika kamu sering menulis artikel yang panjang karena kamu tidak perlu scroll ke bawah untuk memeriksa bagian artikel tertentu.

Gutenberg menyediakan outline serta informasi menarik seputar artikel yang sedang kamu tulis
Gutenberg menyediakan outline serta informasi menarik seputar artikel yang sedang kamu tulis

9. Buat Banyak Kolom Sekaligus

Dulu kita harus memasang plugin dulu sebelum bisa membuat konten dalam bentuk kolom. Kini, layout kolom dapat dengan mudah digunakan semudah menggunakan blok biasa.

Secara default, blok kolom Gutenberg akan membagi konten menjadi dua dengan lebar yang sama. Namun jika kita menggunakan blok kolom di salah satu kolom, maka kita bisa membuat tampilan multi-kolom dalam satu baris.

10. Tambahkan Tabel dan Tombol CTA tanpa plugin

Sama seperti kolom, membuat tabel dan tombol hanya bisa dilakukan dengan HTML kustom atau menggunakan plugin. Namun dengan Gutenberg, kita hanya perlu menambahkan blok Tabel dan Tombol saja untuk membuatnya.

Meski begitu keduanya memiliki cukup banyak keterbatasan dalam hal kustomisasi. Misalnya pada tabel kita tidak bisa mengatur tampilannya, menambahkan fitur sorting, atau sekedar memasukan data selain teks tanpa menyentuh kode HTML. Jadi jika kamu ingin membuat tabel yang lebih kompleks, menggunakan plugin tabel WordPress masih menjadi pilihan yang terbaik.

11. Atur Letak Block

Pada editor WordPress yang lama, memindahkan konten dilakukan dengan copy & paste. Tapi pada Gutenberg, caranya jauh lebih mudah.

Cara lain yang mungkin tidak banyak diketahui adalah kita bisa memindahkan block dengan drag & drop.

Pertama, kita bisa mengatur letak masing-masing blok dengan tanda panah ke atas dan ke bawah yang ada di bagian kiri blok.

Jika kamu perhatikan, ada ikon dengan enam buah titik yang berada di antara tanda panah ke atas dan ke bawah. Ikon tersebut bisa kamu klik, tahan, lalu blok pun siap dipindahkan ke posisi yang kamu inginkan.

Atur letak blok Gutenberg dengan drag & drop
Atur letak blok Gutenberg dengan drag & drop

12. Gunakan Editor Classic Langsung dari Gutenberg

Meski sudah lebih dari satu tahun diperkenalkan, masih cukup banyak blogger yang tetap memilih menggunakan editor teks lama dibanding Gutenberg. Yang biasanya mereka lakukan adalah menonaktifkan Gutenberg dan memasang plugin Classic Editor.

Jika kamu memilih editor teks lama karena lebih familiar dengan tampilannya, kamu bisa lho menggunakan classic editor langsung dari Gutenberg!

Untuk menggunakannya, cukup gunakan block CLASSIC lalu mulailah mengetik.

Dengan blok ini, kamu akan mendapatkan tampilan dan semua fitur yang bisa kamu temukan di editor klasik WordPress.

Gunakan editor klasik WordPress langsung di Gutenberg
Gunakan editor klasik WordPress langsung di Gutenberg

13. Gunakan Plugin Tambahan

Dengan sistem block yang digunakan Gutenberg, banyak developer yang membuat block mereka sendiri. Pilihannya pun sangat beragam mulai dari block untuk testimoni, CTA, daftar isi, click to tweet, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jadi jika kamu ingin editor Gutenberg yang lebih powerful dan lebih kaya fitur, kamu bisa menggunakan salah satu plugin block Gutenberg terbaik seperti Stackable atau Ultimate Blocks.

Ada Tips dan Trik Gutenberg yang Belum Saya Sebutkan?

Seperti kamu lihat, ada cukup banyak tips dan trik Gutenberg yang bisa kamu pelajari. Jika kamu bisa menguasainya, memakai Gutenberg untuk menulis akan terasa lebih menyenangkan dan lebih efisien. Kamu pun bisa lebih produktif ngeblog.

Meski begitu rasanya tidak semua tips dan trik Gutenberg bisa saya tulis di sini. Setidaknya 13 cara di atas adalah cara yang cukup sering saya pakai. Jadi jika kamu punya tips dan trik Gutenberg kamu sendiri, jangan segan untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini yah!

Leave a Reply