7 Tips dan Trik Shortcode pada WordPress

You are currently viewing 7 Tips dan Trik Shortcode pada WordPress

Shortcode adalah cara yang sangat efektif untuk menambah konten khusus pada sebuah pos atau laman WordPress. Pada artikel kali ini, saya akan berbagi 7 tips dan trik berguna seputar shortcode tersebut.

[adinserter block=”1″]

Ingin menampilkan iklan AdSense dengan cepat? Cukup install plugin Ad Inserter dan gunakan shotcode [[adinserter block="7"]].

Ingin menampilkan kode HTML dengan tampilan yang menarik? Cukup instal plugin syntax highlighter seperti Enlighter.js dan gunakan shortcode [HTML]Kode HTML[/HTML].

Ingin menampilkan form kontak dengan mudah? Cukup install plugin Contact Form 7 dan gunakan shortcode

    .

    Seperti kamu lihat pada ketiga contoh di atas, shortcode adalah cara yang sering disediakan oleh plugin (dan tema) untuk menambah fungsi dengan cepat dan mudah. Seperti pada contoh di atas, kamu bahkan tidak pelu mahir koding untuk bisa menambahkan form kontak pada sebuah pos/laman WordPress.

    Bila kamu juga sering memakai shortcode, 7 tips dan trik berikut akan sangat berguna untuk kamu.

    Tips dan Trik Shortcode pada WordPress

    1. Ketahui Kapan Kamu Harus Memakai Shortcode

    Ada banyak plugin yang menyediakan shortcode agar kamu dapat dengan mudah menambahkan fungsi tertentu pada situs WordPress. Tema premium WordPress juga tidak kalah dan menyediakan beberapa shortcode siap pakai.

    Meski penggunaannya mudah, kamu tetap harus memakainya dengan bijak.

    Sebagai contoh, untuk shortcode yang hadir pada tema tertentu bisa saja tidak berfungsi dengan baik bila kamu mengganti tema tersebut dengan tema lain.

    Sama halnya dengan shortcode yang disediakan oleh sebuah plugin bisa juga tidak berfungsi dan malah meninggalkan jejak tulisan shortcode tersebut jika kamu menonaktifkannya.

    Untuk menggunakan shortcode, pastikan kamu memakainya hanya untuk fungsi yang sulit untuk kamu lakukan secara manual. Selain itu gunakan shortcode bila kamu rutin memakainya, tidak hanya satu-dua kali pakai saja.

    2. Buat Daftar Shortcode yang Kamu Gunakan

    Bila kamu baru saja mengenal shortcode dan ingin mulai menggunakannya, ada baiknya jika kamu menulis semua daftar shortcode yang kamu gunakan.

    Bila perlu sediakan juga dari plugin mana shortcode tersebut berasal sehingga nanti ketika kamu tidak lagi menggunakan plugin tersebut, kamu bisa mencari dengan pasti shortcode mana yang harus kamu hapus.

    Untuk mencari pos dengan shortcode tertentu, kamu dapat memakai kode berikut ini.

    function wpb_find_shortcode($atts, $content=null) { 
    ob_start();
    extract( shortcode_atts( array(
            'find' => '',
        ), $atts ) );
     
    $string = $atts['find'];
     
    $args = array(
        's' => $string,
        );
     
    $the_query = new WP_Query( $args );
     
    if ( $the_query->have_posts() ) {
            echo '<ul>';
        while ( $the_query->have_posts() ) {
        $the_query->the_post(); ?>
        <li><a href="<?php  the_permalink() ?>"><?php the_title(); ?></a></li>
        <?php
        }
            echo '</ul>';
    } else {
            echo "Sorry no posts found"; 
    }
     
    wp_reset_postdata();
    return ob_get_clean();
    }
    add_shortcode('shortcodefinder', 'wpb_find_shortcode');

    (sumber kode: wpbeginner.com)

    Sebagai contoh, bila kamu ingin mencari pos dengan shortcode [simple-contact-form], cukup tambahkan shortcode [shortcodefinder find='simple-contact-form] pada pos/laman. Setelah itu simpan atau gunakan fitur Pratinjau untuk melihat daftar pos yang mengandung shortcode tersebut.

    3. Hapus Shortcode yang Tidak Lagi Terpakai

    Menghapus shortcode yang tidak terpakai adalah pekerjaan yang cukup rumit, terutama bila kamu tidak tahu nama shortcode yang akan kamu hapus.

    Untuk itulah penting rasanya memiliki daftar shortcode yang kamu gunakan untuk mempermudah proses penghapusan shortcode.

    4. Gunakan Shortcode pada Widget WordPress

    Mungkin tidak banyak yang tahu kalau shortcode tidak hanya dapat digunakan di pos/laman saja, tetapi juga widget. Dengan memakai widget teks, kamu memiliki kebebasan untuk menambah sebuah fungsi pada header, sidebar, atau footer WordPress.

    Seperti pada contoh di bawah ini, saya menggunakan shortcode [upcoming_posts] pada widget untuk menampilkan daftar pos terjadwal pada sidebar WordPress.

    Bila karena satu dan lain hal kamu tidak dapat memakai shortcode pada widget, coba tambah kode berikut pada file functions.php.

    add_filter('widget_text', 'do_shortcode')

    5. Menambahkan Shortcode Pada File Tema

    Meski tujuan utamanya untuk mempermudah user dalam menambah sebuah fungsi, shortcode juga dapat langsung dipakai pada file tema. Untuk menggunakannya, cukup tambahkan kode berikut ini.

    <?php echo do_shortcode("[nama_shortcode]");?>

    6. Menampilkan shortcode tanpa mengeksekusinya

    Bila kamu sering membuat artikel berisi panduan seperti tutorial yang ada pada bisablog.com, mungkin kamu pernah mengalami masalah seperti ini.

    Bila kamu memberi contoh penulisan shortcode semetara shortcode yang kamu berikan ternyata kamu gunakan, maka WordPress akan mengeksekusi shortcode tersebut dan bukan menampilkannya dalam bentuk tulisan.

    Salah satu cara untuk menampilkan shortcode tanpa mengeksekusinya adalah dengan mengganti tanda kurung kotak yang ada pada shortcode. Jadi alih-alih menulis [gallery], kita bisa menulisnya dengan &lsqb;gallery&rsqb;.

    Namun cara ini akan menjadi kurang efektif bila kamu sering berpindah-pindah dari Visual Mode ke Text Mode.

    Satu trik yang cukup ampuh adalah dengan menggunakan tanda kurung kotak untuk menulis shortcode seperti pada contoh [[gallery]].

    7. Membuat shortcode kamu sendiri

    Bila tema dan plugin bisa memiliki shortcode mereka sendiri, maka kita juga pati bisa membuatnya. Pada WordPress, kamu bisa memakai kode add_shortcode untuk membuat shortcode baru berdasarkan fungsi yang kita inginkan.

    Sebagai contoh, berikut adalah shortcode yang dapat kita pakai untuk menampilkan tanggal update terakhir sebuah pos.

    function display_last_updated_date( $content ) {
        $original_time = get_the_time('U');
        $modified_time = get_the_modified_time('U');
        if ($modified_time >= $original_time + 86400) {
            echo "Updated: ";
            the_modified_time ('j F Y');
        }
    }
    add_shortcode( 'mod-date', 'display_last_updated_date' );

    Dengan kode tersebut, kita hanya perlu menambahkan shortcode [mod-date] pada file tema untuk mengganti tanggal default penerbitan pos dengan tanggal terakhir kita mengupdatenya.

    [adinserter block=”1″]

    Penutup

    Demikianlah 7 tips dan trik seputar shortcode WordPress yang bisa saya bagikan. Mudah-mudahan tutorial ini dapat membantu kamu yang juga sering memakai shortcode.

    Apakah kamu memiliki shortcode favoritmu sendiri? Jangan segan untuk berbagi pada komentar di bawah ini yah!

    Leave a Reply