8 Mitos Seputar WordPress, Fakta atau Bukan?

You are currently viewing 8 Mitos Seputar WordPress, Fakta atau Bukan?

Banyak mitos seputar WordPress yang menyebutkan kekurangan-kekurangan WordPress yang isinya kadang tidak sepenuhnya benar. Kira-kira mitos tersebut fakta atau bukan yah?

Sudah menjadi hal yang wajar bila kamu mencari-cari informasi terlebih dahulu sebelum mulai membuat blog atau website. Apalagi sekarang ada banyak pilihan platform blogging yang bisa kamu pilih.

WordPress saat ini menjadi pilihan nomor satu, tidak hanya untuk membuat blog tetapi juga website berskala besar.

Namun kepopuleran yang dimiiliki oleh WordPress tidak serta merta membuat orang yakin untuk menggunakan CMS ini. Masih banyak isu negatif seputar WordPress yang membuat orang berpikir dua kali untuk mencobanya.

Kali ini, kita akan melihat apa saja mitos seputar WordPress tersebut.

1. WordPress hanya bisa digunakan untuk membuat blog saja

Ini pernah terjadi ketika saya membuat sebuah website dan ada teman saya yang bertanya,

“Gimana bikinnya?”,

Ketika saya menjawab pakai WordPress, teman saya malah balik bertanya,

“Emangnya bisa? bukannya cuma buat bikin blog gtu?”.

Sebenarnya tidak salah juga sih, karena memang WordPress awalnya dibuat untuk memfasilitasi user dalam membuat blog. Jadi tidak heran kalau WordPress masih identik sebagai platform blogging.

Namun seiring perkembangan, WordPress lambat laun berubah dari sekedar platform blogging hingga menjadi CMS (Content Management System) yang sangat mumpuni untuk kamu buat menjadi sebuah website mulai dari website sekolah, forum, atau website e-commerce.

Fitur pada WordPress membuatnya lebih cocok disebut CMS daripaa platform blogging
Fitur berlimpah pada WordPress membuatnya menjadi lebih dari sekedar platform blogging biasa.

2. WordPress tidak bisa digunakan untuk membuat website bagi perusahaan besar

Melanjutkan poin di atas, mitos seputar WordPress ini didasari oleh pemikiran bahwa WordPress adalah sebuah platform blogging saja. Padahal dalam kenyataannya, WordPress bisa kamu gunakan untuk membuat sebuah website yang mampu berjalan dalam skala besar.

Untuk melihat contoh website dari beberapa brand yang menggunakan WordPress, coba tengok WordPress Showcase atau WP VIP List. Di sini kamu akan melihat beberapa perusahaan, institusi, atau brand yang mengandalkan WordPress untuk pembuatan website mereka.

Beberapa contoh brand terkenal yang menggunakan WordPress antara lain Adobe, Angry Birds, The Walt Disney, Marcedez-Benz dan Vogue India.

3. WordPress tidak cocok untuk situs jual beli online (e-commerce)

Secara default, WordPress memang tidak memilki fitur yang biasanya ada pada sebuah situs belanja online seperti adanya keranjang belanja (shopping cart) ataupun penggunaan sistem pembayaran (payment gateways).

Namun, bukan berarti kamu tidak bisa menggunakan WordPress untuk membuat sebuah situs jual beli online! Dengan tema dan plugin yang tepat, kamu bisa dengan mudah membuatnya.

contoh fitur keranjang belanja pada situs jual beli online
Contoh fitur keranjang belanja pada situs e-commerce yang tidak terdapat pada instalasi default WordPress

4. WordPress memiliki sistem keamanan yang mudah dibobol

Sebelum membicarakan masalah keamanan, harus kita ketahui bahwa tidak ada sistem yang 100% aman.

Mungkin kamu sudah sering mendengar bahwa WordPress adalah platform blogging yang paling banyak digunakan di dunia. Bukankah wajar bila WordPress sering menjadi target hacker karena kepopulerannya?

Selain itu WordPress bersifat open source di mana semua orang bisa mendapatkan, membuka, dan mempelajari isinya, termasuk juga orang lain yang berniat untuk berbuat jahat.

Namun jangan khawatir!

WordPress didukung oleh komunitas yang besar dan solid. Ini membuat celah keamanan dapat dengan cepat terdeteksi dan dilaporkan untuk kemudian diperbaiki.

Secara default, WordPress bisa menangkal sebagian besar malware dan serangan DDOS. Tapi kamu bisa menambahnya dengan melakukan pengamananmu sendiri.

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah memasang plugin keamanan seperti Wordfence, iThemes Security, ataupun Sucuri. Selain itu ada beberapa cara manual seperti mengamankan laman login atau pencegahan hotlink yang bisa kamu lakukan untuk mempertebal tembok keamanan website WordPress yang kamu buat.

5. Semua yang gratis biasanya berkualitas rendah, termasuk WordPress

Yup! WordPress memang gratis, tapi bukan berarti dibuat asal-asalan.

WordPress dipakai oleh begitu banyak pengguna, artinya ada sangat banyak orang yang percaya pada kemampuan WordPress.

Dan kepopuleran tersebut didapat karena WordPress memang menyuguhkan fitur yang sangat baik untuk sebuah tools gratisan. Jadi tidak heran kalau berdasarkan survei W3Tech WordPress masih menjadi CMS paling populer.

popularitas WordPress dibandingkan CMS (Content Management System) lainnya
Data statistik diambil dari situs w3techs.com

Lagipula WordPress tidak hanya diasuh oleh beberapa orang saja, namun juga disupport oleh komunitas yang sangat peduli terhadap keamanan dan kemajuan WordPress.

Belum lagi perbaikan yang dilakukan secara berkala serta tambahan fitur yang selalu mengikuti perkembangan dunia blogging saat ini yang membuat WordPress selalu menjadi yang terdepan.

6. Plugin WordPress berkualitas rendah

Harus diakui kalau memang ada banyak plugin WordPress yang boleh dibilang cukup buruk.

Plugin berkualitas rendah tentunya akan sangat berbahaya karena bisa membuka celah keamanan pada website WordPress atau menyebabkan crash karena kurangnya kompabilitas dengan versi WordPress yang kamu gunakan.

Namun menyamaratakan semua plugin WordPress dalam satu kategori bukanlah sebuah hal yang bijak.

Setiap plugin dibuat oleh developer yang masing-masing memiliki reputasinya sendiri.

Tentunya ada juga plugin berkualitas pada repositori WordPress. Kamu hanya perlu pintar-pintar memilihnya dengan mempertimbangkan rating, review, developer, hingga jumlah pemasangan.

Cara lebih mudah mungkin dengan membaca review plugin dari bisablog 🙂

7. Semua tampilan Wordpres nampak sama

Ini mungkin gambaran yang muncul dahulu kala ketika WordPress masih belum memiliki banyak variasi tema.

Setiap kamu menggunakan WordPress, maka pilihan tema yang bisa kamu gunakan akan sangat terbatas, terutama untuk kamu yang menggunakan WordPress sebelum 2010 di mana tema Rubick masih berjaya.

Baca juga: Tema WordPress dari Masa ke Masa

Namun saat ini, ada ribuan tema yang beredar dari yang gratisan sampai yang berbayar. Dan tema-tema tersebut memiliki fitur, tampilan, warna, dan fungsi yang berbeda-beda juga sehingga yang harus kamu lakukan hanya mencocokannya dengan selera kamu.

8. Google lebih memilih Blogger (Blogspot) dibandingkan WordPress

Blogger seringkali dibandingkan dengan WordPress karena sama-sama menyediakan platform blogging gratis.

Namun masih banyak anggapan kalau website dengan ekstensi .blogspot.com akan mengungguli .wordpress.com.

Lagipula Blogger adalah platform blogging milik Google, jadi tidak aneh bukan kalau Google lebih menganakemaskan platform milikinya sendiri?

Well, kenyataannya tidak selalu begitu. Ini karena Google memiliki 200+ faktor dalam menentukan ranking sebuah website.

Meskipun Google tidak pernah secara khusus menjabarkannya faktor-faktor tersebut, mungkin kamu bisa melihat daftar parameter yang diperkirakan oleh Backlinko.

Di situ kamu bisa lihat kalau perbedaan platform blogging bukanlah salah satu faktor tersebut.

Penutup

Jadi, apakah WordPress memang sebagus kelihatannya?

Mungkin ini adalah pernyataan yang relatif karena tentu masih banyak kekurangan pada WordPress.

Sebagian orang bahkan menganggap penilaian terhadap WordPress terlalu berlebihan. Menurut mereka, WordPress hanya tampak bagus dari luar namun memiliki struktur yang sangat tidak teratur dan rapuh.

Namun bila harus memilih untuk melakukan koding sendiri, tentu menggunakan WordPress adalah pilihan yang lebih baik bukan?

Apakah ada mitos seputar WordPress lainnya yang sering kamu dengar? Jangan segan untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini yah!

Leave a Reply