Untuk kamu yang pernah menginstall WordPress pasti tidak asing lagi dengan plugin Hello Dolly. Sebagai plugin default, tidak banyak yang tahu apa itu Plugin Hello Dolly? Apa sih fungsinya? Terus, kalau dihapus boleh nggak?
Plugin adalah salah satu nilai plus WordPress di mana kamu bisa menambahkan beragam fungsi yang bisa kamu bayangkan.
Adanya plugin membuat pengguna WordPress dapat secara leluasa memodifikasi WordPress agar sesuai dengan kebutuhan website masing-masing.
Mau plugin untuk membuat tabel? Ada!
Mau plugin untuk menampilkan pos lain yang relevan? Ada!
Mau plugin agar update WordPress bisa kamu lakukan secara otomatis? Ada juga!
Di antara semua plugin yang ada, ada dua plugin yang selalu hadir dan menjadi plugin default pada setiap instalasi WordPress. Kedua plugin tersebut adalah Akismet dan Hello Dolly.
Namun tidak seperti Akismet yang memiliki fungsi sebagai anti-spam, plugin Hello Dolly tidak memiliki fungsi yang bisa dirasakan manfaatnya. Plugin ini hanya akan menampilkan lirik lagu “Hello Dolly” pada bagian sudut kanan atas dasbor WordPress.
Beberapa penggalan lirik lagu yang dipopulerkan oleh Louis Armstrong ini antara lain,
- “It’s so nice to have you back where you belong”
- “Dolly’ll never go away”
- “You’re still glowin’, you’re still crowin’”
- “So, take her wrap, fellas”
- “We feel the room swayin’”
Plugin ini memiliki sejarah panjang setelah menjadi salah satu plugin pertama yang dirilis pada Mei 2014. Hal ini bersamaan dengan diperkenalkannya versi 1.2 yang mulai memperkenalkan plugin untuk WordPress.
Sejak saat itu, plugin buatan salah satu pelopor WordPress-Matt Mullenweg ini selalu hadir pada setiap instalasi default WordPress.
Daftar Isi
Kenapa Harus Hello Dolly?
Hal inilah yang kemudian menjadi perdebatan. Untuk sebuah plugin yang boleh dikatakan ‘tidak berguna’, kenapa harus plugin ini yang menjadi plugin default WordPress?
Satu alasan utama mungkin berkaitan dengan masalah sentimental. Selain menjadi plugin pertama di tahun-tahun awal WordPress, plugin ini juga menjadi tribute tersendiri untuk Loius Armstrong, salah satu musisi Jazz kenamaan asal Amerika Serikat.
Matt Mullenweg sendiri tidak asing musik Jazz. Selain mempelajari jazz saxophone saat di bangku sekolah, ia juga menulis Jazz sebagai salah satu minatnya pada profil WordPress.
Tim dibalik WordPress juga familiar dengan genre musik yang satu ini. Tidak heran bila WordPress menamai semua update WordPress di atas versi 1.0 dengan nama musisi Jazz ternama.
Spekulasi lain kenapa plugin Hello Dolly masih terpasang hingga saat ini adalah sebagai contoh bagi pengguna pemula yang ingin mengetahui cara kerja plugin WordPress.
Plugin ini sendiri memang berukuran sangat kecil dan efeknya sangat minimum pada performa WordPress. Jadi ini mungkin cara WordPress untuk mengajari penggunanya cara untuk mengaktifkan plugin, melihat cara kerjanya, dan bagaimana cara menghapusnya.
Selain kedua alasan di atas, masih ada satu alasan menarik kenapa WordPress masih mempertahankan Hello Dolly selama lebih dari satu dekade. Menurut beberapa pengguna Reddit, plugin Hello Dolly juga bisa dipakai sebagai sarana belajar cara membuat plugin.
Dengan hanya memiliki satu file (hello.php), plugin Hello Dolly bisa pelajari dengan mudah. Untuk kamu yang cukup iseng, file hello.php ini bahkan bisa kamu jadikan template untuk membuat plugin Hello Dolly kamu sendiri.
Sebagai contoh, beberapa plugin ini memiliki fungsi yang sama dengan plugin Hello Dolly namun memiliki teks yang berbeda antara lain:
Kontroversi Seputar Plugin Hello Dolly
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, plugin ini juga tidak bisa lepas dari kontroversi.
Tuntutan untuk Segera Dihapus
Meski sebenarnya tidak terlalu mengganggu, banyak user yang merasa tidak senang dengan keberadaan plugin yang satu ini.
Hal ini bisa kamu lihat dari rating plugin ini yang hanya mendapat niai 2.5/5.0.
Banyak yang beralasan kenapa harus mempertahankan plugin yang ‘pasti’ nantinya akan dihapus juga.
Rasa kecewa beberapa user ini bisa kamu lihat pada review plugin Hello Dolly. Banyak user yang bahkan ingin agar WP berhenti memasukan plugin ini pada file instalasi WordPress.
Isu Pelanggaran Hak Cipta
Meski bukan hal yang cukup serius, ada perdebatan sengit mengenai apakah WordPress melanggar hak cipta dengan menampilkan lirik lagu Hello Dolly pada plugin mereka.
Untuk kamu yang ingin membacanya sendiri, silahkan kunjungi link di bawah ini:
https://core.trac.wordpress.org/ticket/15769
Lirik yang Melecehkan Wanita
Pada bulan Maret 2018 lalu, ada komplain dari salah satu pengguna WordPress yang menyadari ada tulisan dari plugin Hello Dolly yang membuatnya tidak senang.
Find her an empty lap, fellas.
Wondering about my @WordPress dashboard. Apparently they’re lyrics. 🙃 🙄 pic.twitter.com/oxNU9czr5X
— Michelle Felt (@michellefelt) March 14, 2018
Lirik yang berbunyi “Find her an empty lap, fellas” atau “Carikan dia pangkuan yang kosong, kawan” dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap wanita.
Tak pelak, kejadian ini menimbulkan protes dari berbagai pihak yang menyatakan bahwa sudah saatnya WordPress berhenti memakai plugin tersebut.
WordPress bahkan dianggap sebagai diktator karena terus memaksakan penggunanya sesuatu yang mereka tidak pernah inginkan.
Meski begitu, WordPress tetap menyertakan plugin Hello Dolly meski kini lirik tersebut sudah tidak kamu jumpai dan telah berganti menjadi “So, take her wrap, fellas.”
Penutup
Keberadaan plugin Hello Dolly memang cukup aneh mengingat fungsinya yang tidak biasa. Banyak tutorial blogging bahkan memberi tips untuk menghapus plugin Hello Dolly setelah selesai menginstall WordPress.
Namun melihat dari sisi lainnya, dari tahun-ke-tahun plugin Hello Dolly adalah satu hal yang selalu konstan dan menjadi saksi bisu pada setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi pada WordPress.
Jadi meski ada banyak tuntutan untuk menghapus plugin ini dari instalasi default WordPress, saya rasa Hello Dolly akan tetap dipertahankan sebagai bentuk tradisi.
Mengutip pernyataan Jeff Chandler dari wptavern.com, plugin ini mungkin akan terus ada selama Matt Wullenweg masih bercokol di WordPress.
Apakah kamu memiliki kritik dan saran mengenai artikel ini? Jangan segan untuk berkomentar di sini yah!